Hal ini disampaikan, menurut Irawan selama ini dinas Perindagkop dinilai gagal dalam menjalan tugas-tugasnya dan terkesan tidak serius, kamis ( 6/3/25 )
Lebih lanjut kata Irawan, begitu banyak masalah yang kompleks mulia dari kelangkaan BBM jenis minyak tanah, penjualan Harga minyak yang tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi, ditambah lagi dengan penempatan pangkalan yang tidak sesuai akan tetapi Disperindagkop seolah menutup mata mengenai hal ini.
" Banyak masalah yang begitu kompleks mulai dari kelangkaan BBM jenis minyak tanah, penjualan minyak tidak sesuai harga Het, penempatan pangkalan yang tidak sesuai, ada yang 1 RT jumlah pangkalan sebanyak 5 akan tetapi anehnya masih ada masyarakat yang mengeluh karena tidak mendapatkan minyak, lalu minyak sebanyak itu di salur ke mana?," tanya Irawan.
Irawan juga menambahkan, dari kompleksitas masalah diatas bukan perkara baru tapi sudah berulang kali disuarakan, bahkan DPRD Kamisi II secara kelembagaan telah mengundang Disperindagkop untuk rapat dengar pendapat akan tetapi masih tetap sama.
" Masalah-masalah yang kompleks diatas bukan baru, perkara ini telah disuarakan berulang kali bahkan DPRD komisi II secara kelembagaan telah mengundang Disperindagkop untuk melakukan RDP guna membahas hal-hal ini, akan tetapi sampai sejauh ini masih tetap sama," ungkap Irawan.
Pria Kelahiran Loleojaya Kecamatan Kasiruta Timur ini juga menyampaikan, pihaknya menduga ada oknum-oknum yang sengaja melakukan pembiaran terhadap problem ini.
" Kami menduga ada oknum-oknum tertentu yang sengaja ikut bermain-main dengan cara melakukan pembiaran atas sejumlah persoalan diatas, sehingga kami meminta Bupati Halmahera Selatan Bapak Hasan Ali Basam Kasuba agar segera Mengevaluasi kinerja Disperindagkop Halsel yang terkesan tidak becus dalam mengurus masalah kemaslahatan masyarakat," tutup Irawan.
Penulis Adeli La Ammu
Editor Redaksi MakianoPost
